A. Judul
” Investigasi Sungai Bawah Tanah Di Kawasan Karst Kabupaten Maros ”
B. Latar Belakang Masalah
C. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keberadaan sungai bawah tanah (aquifer) di kawasan karst Kabupaten Maros ?
2. Bagaimana ketersediaan air tanah pada sungai bawah tanah (aquifer) di kawasan karst Kabupaten Maros ?
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan ketersediaan air tanah di kawasan karst Kabupaten Maros.
E. Luaran yang Diharapkan
Setelah penelitian ini dilakukan, maka diharapkan:
1. Ditemukannya aquiver di kawasan karst Kabupaten Maros.
2. Mengetahui Ketersediaan air tanah di kawasan karst Kabupaten Maros.
F. Kegunaan
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur tambahan bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji tentang akuifer dan air tanah kawasan karst.
2. Secara Praktis
a) Bagi masyarakat dan pemerintah, memberikan informasi tentang adanya aquifer dan ketersediaan air tanah di kawasan karst Kabupaten Maros untuk keperluan lebih lanjut.
b) Bagi mahasiswa khususnya mahasiswa fisika bumi dan geofisika, memberikan informasi mengenai keadaan aquifer daerah tersebut.
G. Tinjauan Pustaka
1. Formasi Karst di Indonesia
Karst dicirikan oleh: terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk, langkanya atau tidak terdapatnya drainase/ sungai permukaan, dan terdapatnya goa dari sistem drainase bawah tanah. Karst tidak hanya terjadi di daerah berbatuan karbonat, tetapi terjadi juga di batuan lain yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder (kekar dan sesar
intensif), seperti batuan gipsum dan batugaram. Namun demikian, karena batuan karbonat mempunyai sebaran yang paling luas, karst yang banyak dijumpai adalah karst yang berkembang di batuan karbonat. Oleh karenanya bahsan buku ini selanjutnya hanya akan mengu-raikan karst batuan karbonat. Karstifikasi atau proses permbentukan bentuk-lahan karst didominasi oleh proses pelarutan. Proses pelaturan batugamping diawali oleh larutnya CO2 di dalam air membentuk H2CO3. Larutan H2CO3 tidak stabil terurai menjadi H- dan HCO3. Ion H- inilah yang selanjutnya menguraikan CaCO3 menjadi Ca2+ dan HCO3- Secara ringkas proses pelarutan dirumuskan dengan reaksi sebagai berikut.
CaCO3 + H2O + CO2 Ca2+ 2 HCO3-
H. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di objek wisata Bantimurung kabupaten Maros.
2. Variabel penelitian
Adapun variabel penelitian ini terdiri atas besaran-besaran fisik. Besaranbesaran
fisik yang diukur adalah :
- Nilai beda potensial (V),
- Nilai potensial diri (Vsp),
- Nilai kuat arus (I),
- Jarak elektroda potensial,
- Jarak elektroda arus.
- Sedangkan besaran fisik yang dihitung adalah :
- Resistansi (R),
- Faktor geometri (K) dan,
- Resistivitas (Rho).
3. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang akan di gunakan selama penelitian dilapangan adalah
sebagai berikut:
Resistivitimeter gunanya untuk memberikan harga beda potensial (V) dan
kuat arus (I).
Patok untuk mengetahui penempatan elektroda yang akan dipasang.
Palu digunakan untuk memukul elektroda potensial dan elektroda arus di tanah.
Accu (elemen kering) sebagai sumber arus.
Elektroda (elektroda potensial dan elektroda arus)
Meteran digunakan untuk mengukur panjang lintasan yang akan diteliti.
Kabel listrik digunakan sebagai kabel penghubung.
Tabel data gunanya sebagai tempat menulis data hasil pengukuran.
Alat tulis menulis digunakan untuk menulis data dari hasil pengukuran.
GPS (Global Positioning System) di gunakan untuk menentukan posisi tempat penelitian.
Res2Dinv digunakan untuk menampilkan gambar penampang bawah permukaan .
Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang telah disusun sebagai berikut :
Pra Penelitia
Pra Penelitia
a. Study Literatur, yaitu mempelajari literatur-literatur atau teori-teori serta jurnal-jurnal penelitian tentang geolistrik.
b. Mengurus surat izin penelitian dan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian.
I. Jadwal Kegiatan
J. Rancangan Biaya
K. Daftar Pustaka
Arsyad, Muhammad. 2002. Survey Potensi Hidrologi di Kawasan Karst Maros-Pangkep. Laporan Penelitian Kerjasama Universitas Negeri Makassar dengan Kementerian Lingkungan Hidup Asisten Deputi Urusan Wilayah Sumapapua : Makassar.
Arsyad, Muhammad. 2002.Pengetahuan Tentang Bumi. Makassar : State University of Makassar Press
Holton, J. R. 1992. An Introduction to Dynamic Meteorology. International Geophysics series, Third Edition. San Diego: Academic Press.
Sastrodarsono, S. Dan K., Takeda. 1977. Hidrologi untuk Pengairan. Association for International Technical Promotion, Tokyo, Japan.