• GEOFISIKA DALAM ILMU KEBUMIAN

    GEOFISIKA sebagai salah satu elemen / aspek dalam Ilmu Kebumian,dan perannya dalam.....

  • PENGOLAHAN DATA RESISTVITAS 2D

    Prosesing data lapangan dengan menggunakan Res2Dinv. Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah .........

  • Geologi

    Geologi adalah salah satu dari ilmu kebumian yang terlibat dalam masalah-masalah kerak bumi, susunan dan sejarahnya. Sebagai salah satu.....

CONTOH DRAFT PKM - PENELITIAN 2009

A. Judul
” Investigasi Sungai Bawah Tanah Di Kawasan Karst Kabupaten Maros ”
B. Latar Belakang Masalah

         Kabupaten Maros terletak dibagian barat Sulawesi Selatan antara 40045’50” LS dan 109020’00’’ BT sampai dengan 129012’00’’ BT . Luas wilayah Kab. Maros adalah 1.619,12 Km2. Dengan batas wilayah sebagai berikut, yakni : sebelah utara dengan Kabupaten Pangkep, sebelah selatan dengan Makassar dan Kabupaten Gowa, sebelah timur dengan Kabupaten Bone, dan sebelah barat dengan Selat Makassar. Kondisi wilayah Kabupaten Maros merupakan daerah dataran rendah. Ditadai dengan wilayah pertanian yang luas. Di daerah ini dapat dijumapai kawasan karst, berupa bukit-bukit. Batuan yang dominan mendasari daerah ini adalah batu gamping, kebanyakan dalam kondisi karst yang cukup kompleks. Hal ini terkadang menyulitkan warga setempat untuk memperoleh air bersih, terutama pada musim kemarau. Sehingga Pemanfaatan air tanah merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air di masa sekarang dan yang akan datang, serta merupakan alternatif yang terbaik apabila air di permukaan sudah tidak mencukupi atau terjangkau. Air tanah bebas dari penularan penyakit, lebih terlindung dari polusi atau pencemaran serta pengotoran lainnya. Sumber daya air tanah bersifat dapat di perbaharui (renewable) secara alami, karena air tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari siklus hidrologi di bumi, yang ditemukan pada formasi geologi tembus air yang dikenal dengan reservoir air tanah yaitu formasi pengikat air yang memungkinkan jumlah air yang cukup besar untuk bergerak melaluinya pada kondisi lapangan yang biasa.

C. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keberadaan sungai bawah tanah (aquifer) di kawasan karst Kabupaten Maros ?
2. Bagaimana ketersediaan air tanah pada sungai bawah tanah (aquifer) di kawasan karst Kabupaten Maros ?

D. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan ketersediaan air tanah di kawasan karst Kabupaten Maros.
E. Luaran yang Diharapkan
Setelah penelitian ini dilakukan, maka diharapkan:
1. Ditemukannya aquiver di kawasan karst Kabupaten Maros.
2. Mengetahui Ketersediaan air tanah di kawasan karst Kabupaten Maros.

F. Kegunaan

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur tambahan bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji tentang akuifer dan air tanah kawasan karst.

2. Secara Praktis
a) Bagi masyarakat dan pemerintah, memberikan informasi tentang adanya aquifer dan ketersediaan air tanah di kawasan karst Kabupaten Maros untuk keperluan lebih lanjut.
b) Bagi mahasiswa khususnya mahasiswa fisika bumi dan geofisika, memberikan informasi mengenai keadaan aquifer daerah tersebut.

G. Tinjauan Pustaka

1. Formasi Karst di Indonesia

Karst dicirikan oleh: terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk, langkanya atau tidak terdapatnya drainase/ sungai permukaan, dan terdapatnya goa dari sistem drainase bawah tanah. Karst tidak hanya terjadi di daerah berbatuan karbonat, tetapi terjadi juga di batuan lain yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder (kekar dan sesar
intensif), seperti batuan gipsum dan batugaram. Namun demikian, karena batuan karbonat mempunyai sebaran yang paling luas, karst yang banyak dijumpai adalah karst yang berkembang di batuan karbonat. Oleh karenanya bahsan buku ini selanjutnya hanya akan mengu-raikan karst batuan karbonat. Karstifikasi atau proses permbentukan bentuk-lahan karst didominasi oleh proses pelarutan. Proses pelaturan batugamping diawali oleh larutnya CO2 di dalam air membentuk H2CO3. Larutan H2CO3 tidak stabil terurai menjadi H- dan HCO3. Ion H- inilah yang selanjutnya menguraikan CaCO3 menjadi Ca2+ dan HCO3- Secara ringkas proses pelarutan dirumuskan dengan reaksi sebagai berikut.
CaCO3 + H2O + CO2 Ca2+ 2 HCO3-

H. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di objek wisata Bantimurung kabupaten Maros.

2. Variabel penelitian
Adapun variabel penelitian ini terdiri atas besaran-besaran fisik. Besaranbesaran
fisik yang diukur adalah :

  • Nilai beda potensial (V),
  • Nilai potensial diri (Vsp),
  • Nilai kuat arus (I),
  • Jarak elektroda potensial,
  • Jarak elektroda arus.
  • Sedangkan besaran fisik yang dihitung adalah :
  • Resistansi (R),
  • Faktor geometri (K) dan,
  • Resistivitas (Rho).
3. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang akan di gunakan selama penelitian dilapangan adalah
sebagai berikut:

 Resistivitimeter gunanya untuk memberikan harga beda potensial (V) dan
kuat arus (I).
 Patok untuk mengetahui penempatan elektroda yang akan dipasang.
 Palu digunakan untuk memukul elektroda potensial dan elektroda arus di tanah.
 Accu (elemen kering) sebagai sumber arus.
 Elektroda (elektroda potensial dan elektroda arus)
 Meteran digunakan untuk mengukur panjang lintasan yang akan diteliti.
 Kabel listrik digunakan sebagai kabel penghubung.
 Tabel data gunanya sebagai tempat menulis data hasil pengukuran.
 Alat tulis menulis digunakan untuk menulis data dari hasil pengukuran.
 GPS (Global Positioning System) di gunakan untuk menentukan posisi tempat penelitian.
 Res2Dinv digunakan untuk menampilkan gambar penampang bawah permukaan .

Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang telah disusun sebagai berikut :

 Pra Penelitia
a. Study Literatur, yaitu mempelajari literatur-literatur atau teori-teori serta jurnal-jurnal penelitian tentang geolistrik.
b. Mengurus surat izin penelitian dan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian.

I. Jadwal Kegiatan

J. Rancangan Biaya

K. Daftar Pustaka

Arsyad, Muhammad. 2002. Survey Potensi Hidrologi di Kawasan Karst Maros-Pangkep. Laporan Penelitian Kerjasama Universitas Negeri Makassar dengan Kementerian Lingkungan Hidup Asisten Deputi Urusan Wilayah Sumapapua : Makassar.
Arsyad, Muhammad. 2002.Pengetahuan Tentang Bumi. Makassar : State University of Makassar Press
Holton, J. R. 1992. An Introduction to Dynamic Meteorology. International Geophysics series, Third Edition. San Diego: Academic Press.
Sastrodarsono, S. Dan K., Takeda. 1977. Hidrologi untuk Pengairan. Association for International Technical Promotion, Tokyo, Japan.
Share:

GEOLOGI

Geologi adalah salah satu dari ilmu kebumian yang terlibat dalam masalah-masalah kerak bumi, susunan dan sejarahnya. Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam, maka geologi pun tidak lepas dari ilmu pengetahuan alam lainnya seperti : kimia (berhubungan dengan studi material bumi), fisika (ber­hubungan dengan studi struktur dan geodinamik), biologi (ber­hubungan dengan studi fosil) dan matematika. Geologi mem­punyai berbagai cabang ilmu pengetahuan yang mendukungnya, secara umum (menurut George W. White, University of ,llinois, 1980) adalah:
1.    Geofisika,
2.    Geokimia,
3.    Mineralogi,
4.    Petrologi dan petrografi,
5.    Stratigrafi,
6.    Paleontologi,
7.    Struktur geologi,
8.    Geomorfologi,
9.    Hidrogeologi,
10. Geologi ekonomi
11. Geologi teknik,
12. Geologi lingkungan.


Sesuai dengan perkembangan jaman dari tahun ke tahun, geologi pun mengikuti perkembangan sesuai dengan perkembangan dunia sain dan teknologi. Cabang ilmu geologi pun semakin bertambah.
Geologi beserta cabang-cabangnya merupakan satu kesatuan ilmu terapan yang dapat berkonstribusi dengan ilmu-ilmu teknologi dan industri lainnya. Geologi sebagai basic sciences maupun technology berperan besar dalam interaksi dengan disiplin ilmu lain. Termasuk dalam kelompok kajian cabang geologi, antara lain:
1.    Geowisata
2.    City Geology
3.    Vulkanologi
4.    Petroleum Geology
5.    Lunar geology
6.    Geoteknik
7.    Geologi kelautan
8.    Geologi miiter (military geology)

9. dan lain-lain

Zufialdi Zakaria _MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2010)
Share:

Label

Recent Posts

Pages